AGAR MENCAPAI GARIS AKHIR !

Renungan Akhir Pekan, 12 Mei 2018:

Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikit pun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah (Kis 20:24).

Saudaraku ! Ayat ini merupakan penggalan isi hati Rasul Paulus dengan jemaat Efesus, secara khusus para penatua di sana. Paulus telah melayani Tuhan dan jemaat dengan rendah hati. Dia banyak mencucurkan air mata. Dia banyak mengalami pencobaan dari orang Yahudi yang berencana membunuh dia. Namun demikian, Paulus tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi mereka. Paulus senantiasa bersaksi kepada orang-orang Yahudi maupun orang Yunani, agar mereka bertobat serta percaya kepada Yesus Kristus. Akibatnya, Paulus diancam akan dipenjara di Yerusalem (Kis 20:17-23), meskipun dia bersih dan tidak bersalah terhadap siapapun (Kis 20:26). Inilah kesetiaan Paulus dalam tugas suruhan Tuhan kepadanya. Bahkan dalam ayat 24 ini dia berkata bahwa dia tidak menghiraukan nyawanya sedikitpun, asal saja dia dapat mencapai garis akhir danmenyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadanya untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah. Saudaraku ! Nats ini sungguh menjadi penghiburan bagi kita agar tetap setia kepada Yesus Kristus. Pengalaman Paulus ini juga menjadi semangat dan motivasi bagi kita untuk setia mengemban tugas pelayanan kita. Paulus sadar, bersama Yesus, dia pasti dapat mencapai garis akhir. Saudaraku ! Penderitaan tidak dapat kita jadikan sebagai alasan untuk tidak berbuat baik. Sebaliknya, bersama Yesus, kita dipanggil untuk terus melayani, meskipun hambatan terbentang di hadapan kita. Namun, bersama Yesus, jalan yang sulit itu pun dapat menjadi jalan yang lempang untuk kita lalui. Selamat Berakhir Pekan. Amin !

Salam dari Pondok Pulo Gebang

Banner Siburian