BILA ALLAH BERTUKANG DALAM DIRI KITA

Renungan Akhir Pekan, 11 Pebruari 2017:
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaanNya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepadaNya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (Yohanes 1:14).
Saudaraku yang terkasih ! Minggu Ephipanias ini masih menyisakan sebuah pertanyaan yang harus kita jawab: adakah dampak mengikuti perayaan Natal dalam membaharui pola hidup dan sikap bagi sesama ? Pertanyaan ini butuh kejujuran yang objektif. Allah telah menyelamatkan dunia. Dialah terang sejati yang menerangi setiap orang. Kebenaran Allah mengalahkan kepalsuan. Semua orang yang menerima Dia, Terang sejati itu, diberi kuasa untuk menjadi anak-anak Allah. Terang itu adalah Firman. Firman itu telah menjadi memateri. Dia telah menjadi manusia dan telah menjadi daging. Allah berincognito, sehingga Dia merasakan dengan penuh kasih lika-liku kehidupan manusia dan dunia ini. Dia telah mengalami kenyataan hidup manusia sesungguhnya. Firman itu diam di antara kita. Diam (Yunani: “Eskenosen”): Tuhan mendirikan kemah dan bertukang dalam diri kita masing-masing. Firman menjadi manusia adalah peristiwa Tuhan berkemahdan bertukang dalam diri kita masing-masing. Tuhan kembali memanusiakan manusia, agar hidup kita lebih manusiawi dan lebih bermutu. Kitapun dibentuk menjadi pribadi-pribadi yang lebih manusiawi, bangsa yang lebih bermutu yang sungguh-sungguh membawa pencerahan bagi sesama, membawa kemakmuran rakyat, yang berkeadilan serta berpantang kekerasan. Di dalam kasih karunia dan kebenaran Allah, kita semua tanpa kecuali, baik pribadi, keluarga, penganut agama, bangsa, negara maupun pemerintah, terpanggil untuk turun tangan bersatu memerangi terror dan kegelapan untuk hidup bersama dengan rukun dandamai. Amin !
BILA ALLAH BERTUKANG DALAM DIRI KITA BILA ALLAH BERTUKANG DALAM DIRI KITA Reviewed by Unknown on 8:58 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.