"Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia" (Lukas 15:20)
TERGERAK OLEH BELAS KASIHAN
Bila kita baca perikop "Perumpamaan tentang anak yang hilang" (Lukas 15:11-32) seluruhnya, kita akan belajar dari tiga tokoh di dalamnya, yaitu :
1. Bapa yang penuh kasih kepada anakanaknya
2. Anak sulung yang taat tetapi tidak punya belas kasihan
3. Anak bungsu yang menurutkan keinginan sendiri.
1. Bapa yang penuh kasih kepada anakanaknya
2. Anak sulung yang taat tetapi tidak punya belas kasihan
3. Anak bungsu yang menurutkan keinginan sendiri.
1. Bapa yang penuh kasih
Bapa yang diceritakan dalam perikop ini adalah gambaran dari Allah Bapa kita yang penuh kasih setia dan pengampunan, yang hatinya selalau tergerak oleh belas kasihan. Kasih Allah lebih besar dari pelanggaran dandosa kita, sehingga karena kasihNya Allah tidak lagi memperhitungkan dosa-dosa kita. Untuk mendapat Kasih Allah cukup dengan berbalik kepadaNya, mengaku dosa dan memohon pengampunannya (bertobat)
Bapa yang diceritakan dalam perikop ini adalah gambaran dari Allah Bapa kita yang penuh kasih setia dan pengampunan, yang hatinya selalau tergerak oleh belas kasihan. Kasih Allah lebih besar dari pelanggaran dandosa kita, sehingga karena kasihNya Allah tidak lagi memperhitungkan dosa-dosa kita. Untuk mendapat Kasih Allah cukup dengan berbalik kepadaNya, mengaku dosa dan memohon pengampunannya (bertobat)
2. Anak Sulung
Anak sulung adalah gambaran orang-orang yang taat beribadah danmenjalankan seluruh kewajiban agamanya, tetapi nuraninya mati, tidak tergerak oleh belas kasihan. orang yang demikian cenderung berpikir legal formal, amal dan dosa, hukuman dan berkat. Bila praktek agama dilakukan demikian, maka pemeluknya cenderung kejam dan tidak berperasaan.
Anak sulung adalah gambaran orang-orang yang taat beribadah danmenjalankan seluruh kewajiban agamanya, tetapi nuraninya mati, tidak tergerak oleh belas kasihan. orang yang demikian cenderung berpikir legal formal, amal dan dosa, hukuman dan berkat. Bila praktek agama dilakukan demikian, maka pemeluknya cenderung kejam dan tidak berperasaan.
3. Anak bungsu
Anak bungsu adalah gambaran orang yang menyalahgunakan kasih danberkat Tuhan hanya untuk pemuasan keinginan. Pada hal pemuasan keinginan tanpa memperdulikan batasan kebenaran, akan membuat seseorang jatuh ke dalam dosa. Dan upah dosa sudah pasti, penyesalan, penderitaan dan berakhir pada maut. Demikianlah si anak bungsu menghamburkan pemberian bapanya untuk memuaskan keinginannya, danakhirnya harta pemberian itu habis, tetapi kepuasan keinginan yang dicari tidak diperoleh. Puji Tuhan, dalam penderitaannya, hati anak bungsu ini masih tergerak dan menyesali diri dan mau berbalik kembali kepada Bapanya dan mengaku dosanya. Puji Tuhan BapaNya menerimanya dengan suka cita, karena hatinya tergerak oleh belas kasihan.
Anak bungsu adalah gambaran orang yang menyalahgunakan kasih danberkat Tuhan hanya untuk pemuasan keinginan. Pada hal pemuasan keinginan tanpa memperdulikan batasan kebenaran, akan membuat seseorang jatuh ke dalam dosa. Dan upah dosa sudah pasti, penyesalan, penderitaan dan berakhir pada maut. Demikianlah si anak bungsu menghamburkan pemberian bapanya untuk memuaskan keinginannya, danakhirnya harta pemberian itu habis, tetapi kepuasan keinginan yang dicari tidak diperoleh. Puji Tuhan, dalam penderitaannya, hati anak bungsu ini masih tergerak dan menyesali diri dan mau berbalik kembali kepada Bapanya dan mengaku dosanya. Puji Tuhan BapaNya menerimanya dengan suka cita, karena hatinya tergerak oleh belas kasihan.
Saudaraku seiman, mari kita merenung sebentar, bagaimanakah ibadah kita. Bila praktek agama kita hanya memenuhi tuntutan hukum formal gereja, maka kita akan sama dengan anak sulung yang tidak punya belas kasihan. Ataukah kita seperti anak bungsu yang selama ini, menghamburkan kasih pemberian Tuhan bagi kita hanya untuk pemuasan keninginan ? Bila demikian bertobatlah, baliklah pada Allah, Dia tunggu kedatanganmu, dan hatiNya selalu TERGERAK OLEH BELAS KASIHAN. Amin.
Horas...Horas...Horas...
Pdt.Djekson Sirait (HKBP Setia Mekar)
Horas...Horas...Horas...
Pdt.Djekson Sirait (HKBP Setia Mekar)
TERGERAK OLEH BELAS KASIHAN
Reviewed by Unknown
on
9:10 AM
Rating:

No comments: